Senin, 19 Desember 2011

Mola Hidatidosa



Mola Hidatidosa adalah kehamilan abnormal dimana seluruh villi
korialisnya mengalami perubahan hidrofobik.

 PATOLOGI
Sebagian dari villi berubah menjadi gelembung – gelembung berisi cairan
jernih merupakan kista – kista kecil seperti anggur dan dapat mengisi
seluruh cavum uteri. Secara histopatologic kadang – kadang ditemukan
jaringan mola pada plasenta dengan bayi normal. Bias juga terjadi
kehamilan ganda mola adalah : satu jenis tumbuh dan yang satu lagi
menjadi mola hidatidosa. Gelembung mola besarnya bervariasi, mulai dari
yang kecil sampai yang berdiameter lebih dari 1 cm.

Mola hidatidosa terbagi menjadi :
1. Mola Hidatidosa Sempurna
Villi korionik berubah menjadi suatu massa vesikel – vesikel jernih.
Ukuran vesikel bervariasi dari yang sulit dilihat, berdiameter sampai
beberapa sentimeter dan sering berkelompok – kelompok menggantung
pada tangkai kecil. Temuan Histologik ditandai oleh:
- Degenerasi hidrofobik dan pembengkakan Stroma Vilus
- Tidak adanya pembuluh darah di vilus yang membengkak
- Proliferasi epitel tropoblas dengan derajat bervariasi
- Tidak adanya janin dan amnion.
2. Mola Hidatidosa Parsial
Apabila perubahan hidatidosa bersifat fokal dan kurang berkembang, dan
mungkin tampak sebagai jaringan janin. Terjadi perkembangan hidatidosa
yang berlangsung lambat pada sebagian villi yang biasanya avaskular,
sementara villi – villi berpembuluh lainnya dengan sirkulasi janin plasenta
yang masih berfungsi tidak terkena.

ETIOLOGI
Penyebab mola hidatidosa tidak diketahui, faktor – faktor yang dapat
menyebabkan antara lain :
1. Faktor ovum : ovum memang sudah patologik sehingga mati, tetapi
terlambat dikeluarkan.
2. Imunoselektif dari Tropoblast
3. keadaan sosioekonomi yang rendah
4. paritas tinggi
5. kekurangan protein
6. infeksi virus dan factor kromosom yang belum jelas.

 GEJALA KLINIS
a. Amenorrhoe dan tanda – tanda kehamilan
b. Perdarahan pervaginam dari bercak sampai perdarahan berat. merupakan
gejala utama dari mola hidatidosa, sifat perdarahan bisa intermiten selama
berapa minggu sampai beberapa bulan sehingga dapat menyebabkan
anemia defisiensi besi.
c. Uterus sering membesar lebih cepat dari biasanya tidak sesuai dengan usia
kehamilan.
d. Tidak dirasakan tanda – tanda adanya gerakan janin maupun ballotement
e. Hiperemesis,
Pasien dapat mengalami mual dan muntah cuku berat.
f. Preklampsi dan eklampsi sebelum minggu ke – 24
g. Keluar jaringan mola seperti buah anggur, yang merupakan diagnosa pasti
h. Tirotoksikosis
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar